BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sansekerta sastra, yang berarti “ teks yang mengandung intruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar sas- yang berarti ”intruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kasusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata sastra bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan apakah ini indah atau tidak.
Karya sastra ini adalah satu dari sekian banyak karya sastra yang cukup menarik untuk dipelajari. Untuk itu perlu diketahui mengenai struktur dan unsur pembentuk lainnya di antaranya yakni surealitas dalam sajak, seperti adanya representasi ( mengubah pikiran menjadi bayangan visual kedalam bahasa) tidaklah cukup hanya dengan menemukan meaning unsur-unsurnya, tetapi harus sampai tataran semiotik, dengan membokar kode sastra secara struktural.
Secara etimologis puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan.
Puisi dapat dikaji dengan beberapa pendekatan, diantaranya pendekatan struktural, pendekatan emotif, pendekatan strata norma, pendekatan didaktis, pendekatan perbandingan antara prosa dan puisi, dan lain sebagainya. Dalam makalah ini penulis akan menganalisis Sosok Pribadi Dalam Sajak karya Sitor Sitomurang dengan pendekatan struktural.
A. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian analisis puisi?
2. Bagaimana caranya menganalisis puisi “ Matahari Minggu “ karya Sitor Sitomurang berdasarkan pendekatan struktural?
B. Tujuan Penulisan
1. Memaparkan pengertian analisis puisi dan menuliskan puisi karya Sitor Sitomurang.
2. Mendiskripsikan cara menganalisis puisi “ Matahari Minggu “ karya Sitor Sitomurang berdasarkan pendekatan Struktural.
C. Manfaat Penulisan
1. Dapat memaparkan pengertian analisis puisi dan menuliskan puisi Sitor Sitomurang.
2. Dapat mendiskripsikan cara menganalisis puisi “ Matahari Minggu “ karya Sitor Sitomurang berdasarkan pendekatan struktural.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Puisi
Arti istilah analisis atau analisa adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa tersebut secara mendalam.Karya sastra termasuk puisi adalah sebuah struktur. Sebuah struktur menyiratkan adanya unsur-unsur pembentuk. Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks, yang terdiri atas unsur-unsur yang berjalinan dengan erat. Oleh karena itu, untuk dapat memahaminya harus dianalisis. Akan tetapi tidak semua analisis sama baiknya. Analisis yang tidak benar akan menghasilkan kumpulan fragmen atau koleksi fragmen. Unsur koleksi bukanlah bagian struktur yang sesungguhnya. Oleh karena itu dalam analisis haruslah dilihat hubungan antar bagiannya, mengingat unsur dalam struktur adalah unsur yang fungsional.
B. Analisis Puisi “ Matahari Pagi “ Karya Tony Ismoyo Berdasarkan Pendekatan Struktural.
Struktur merupakan suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya.
Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intrinsik yang dapat digali dari karya itu sendiri.Untuk menunjang menganalisis puisi, pendekatan struktural dalam analisi puisi bab kritik sastra berguna untuk pengembangan dan pembinaan ilmu sastra (teori sastra).
Pendekatan struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi, citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan pengarang dalam menulis puisinya.Di bawah ini akan disajikan sebuah puisi yang dianalisis berdasarkan pendekstan struktural.
Matahari Pagi
Matahari pagi
Bersinar cerah
Bunga-bunga bermekaran
Daun-daun gemerlapan.
Matahari pagi
Muncul di ufuk timur
Memberi secercah harapan
Buat semua insan.
Esok hari
Matahari terbit kembali
Esok hari
Dan esok hari lagi.
1. Struktur Lahir
a. Diksi (pilihan kata)
Diksi merupakan pilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana, sehingga mampu mengembangkan dan mempengaruhi daya imajinasi pembaca. Dalam puisi matahari pagi di atas, terdapat beberapa pilihan kata yang digunakan oleh pengarang yang sederhana dan juga kata yang cukup sulit dipahami atau bermakna konotatif
Pada bait I baris 1 sampai baris ke 3, menggunakan kata-kata dengan makna sebenarnya,
Matahari pagi
Bersinar cerah
Bunga-bunga bermekaran
Dalam kata-kata matahari pagi, bersinar cerah pembaca akan mudah mengetahui makna sebenarnya dari puisi tersebut, begitu pula dalam kata-kata bunga-bunga bermekaran,kata yang digunakan adalah kata dengan makna sebenarnya
Pada bait II baris 1 sampai 2, menggunakan kata-kata dengan makna sebenarnya yaitu
Matahari pagi
Muncul di ufuk timur
Pada bait II baris 4, menggunakan kata-kata dengan makna sebanarnya yaitu
Buat semua insan
Pada bait III baris 1 sampai 4, juga menggunakan kata-kata dengan makna sebenarnya yaitu
Esok hari
Matahari terbit kembali
Esok hari
Dan esok hari lagi.
Pada bait I baris 4, kata-kata yang digunakan dalam puisi diatas menggunakan kata-kata yang mengandung unsur perumpamaan, ini bisa dilihat pada kata
Daun-daun gemerlapan
Pada bait II baris 3, juga menggunakan kata-kata yang mengandung unsur-unsur perumpamaan yaitu
Memberi secercah harapan
b. Pengimajian (citraan)
Pengimajian adalah kata atau susunan yang dapat mengungkapkan pengalaman sensonis seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas pengimajian yang digunakan oleh pengarang yaitu
1. Citraan penglihatan
Matahari pagi
Bersinar cerah
Bunga-bunga bermekaran
Daun-daun gemerlapan.
Matahari pagi
Muncul di ufuk timur
Memberi secercah harapan
Buat semua insan.
Esok hari
Matahari terbit kembali
Esok hari
Dan esok hari lagi.
2. Citraan gerak
Matahari pagi
Bersinar cerah
Bunga-bunga bermekaran
Daun-daun gemerlapan.
Matahari pagi
Muncul di ufuk timur
Memberi secercah harapan
Buat semua insan.
Esok hari
Matahari terbit kembali
Esok hari
Dan esok hari lagi.
c. Kata konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang dapat menyarankan kepada arti yang menyeluruh.Pengongkretan kata berhubungan erat dengan pengimajinasian,
Pada bait I ( baris 1 dan 2 ), bait ke II ( baris 1 dan 2 ) dan bait ke III baris ( 1 dan 2 )
Matahari pagi
Bersinar cerah
Matahari pagi
Muncul di ufuk timur
Esok hari
Matahari terbit kembali
Pengembangan dan pengiasan. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas kata konkret yang digunakan oleh pengarang yaitu
d. Bahasa Figuratif (Majas)
a. Bahasa figuratif atau majas adalah bahasa yang diginakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang biasa, yakni suara langsung mengungkapkan makna. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas bahasa figurative (majas) yang digunakan oleh pengarang yaitu
Metafora, yaitu bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain tanpa mempergunakan kata-kata pembanding. Seperti pada bait I baris 4
Daun-daun gemerlapan
e. Verifikasi (rima, ritme, metrum)
b. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas rima yang digunakan oleh pengarang yaitu
Rima tak sempurna yang terdapat pada bait I baris 1 sampai 4 dan bait II baris 1 sampai 4
Matahari pagi
Bersinar cerah
Bunga-bunga bermekaran
Daun-daun gemerlapan.
Matahari pagi
Muncul di ufuk timur
Memberi secercah harapan
Buat semua insan.
Rima sempurna yang terdapat pada bait III baris 1 sampai 4
Esok hari
Matahari terbit kembali
Esok hari
Dan esok hari lagi.
Ritme adalah pengulangan bunyi, frase dan kalimat. . Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas tidak terdapat ritme.
Metrum adalah pengulangan kata yang tetap pada puisi Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas metrum yang digunakan oleh pengarang yaitu pada bait I baris 1 dan bait II baris 1
Matahari pagi
Matahari pagi
Pada bait III baris 1 dan 3
Esok hari
Esok hari
2.Struktur Batin
a. Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas tema yang digunakan adalah kehidupan.
b. Perasaan ( feeling ) adalah suasana perasaaan sang penyair yang diekspresikan dan harus dihayati oleh pembaca. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas perasaan (felling) yang digunakan adalah semangat menyambut datangnya hari esok.
c. Nada dan suasana
Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas nada yang digunakan adalah cenderung datar.
Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi yaitu : pembaca merasa sedih atau terharu, serta merenungkan semua apa yang dia lakukan sama dengan penyair lakukan. Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas suasana yang digunakan adalah senang atau bahagia.
d. Amanat ( pesan ) adalah pesan moral yang disampaikan lewat karyanya. . Pada puisi “ Matahari Pagi “ karya Tony Ismoyo diatas nada yang digunakan adalah seseorang yang memiliki semangat untuk menyambut pagi.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks, yang terdiri atas unsur-unsur yang berjalinan dengan erat. Puisi “Matahari Pagi Karya Tony Ismoyo” dianalisis menggunakan pendekatan struktural yakni struktur lahir dan struktur batin.
Struktur lahir dalam puisi “matahari pagi” diantaranya menggunakan pemilihan diksi yang tepat sehingga pembaca mudah memahaminya, pada pengimajian atau citraan menggunakan citraan penglihatan dan gerak, pada bahasa figuratif atau majas terdapat majas metafora, pada puisi di atas juga terdapat rima sempurna dan tak sempurna serta metrum atau pengulangan tekanan kata yang tetap.
Struktur batin dalam puisi “Matahari pagi” karya Tony Ismoyo bertemakan kehidupan. Penyair dalam puisi tersebut ingin menggambarkan suatu kegiatan atau aktivitas seseorang yang menafkahi kehidupan keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada
University press
Ismoyo, Tony. 1985. Kumpulan Puisi Untuk Anak-anak Sekolah Dasar. Pacitan :
Tiga Serangkai
0 komentar:
Posting Komentar